Ayam ingkung adalah ayam yang dimasak secara khusus dan
digunakan sebagai salah satu pelengkap (ubo rampe) pada sesajen untuk acara
atau hajatan. Ayam ingkung ini umumnya dimasak dari ayam kampung utuh
dan diberi bumbu opor, kelapa dan daun salam kemudian
diungkep (dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama) minimal 3 atau 4 jam. Wujudnya seperti apa, lihat video di bawah.
Tapi saat ini, seiring dengan berkembangnya jaman dan mulai
lunturnya kebiasaan-kebiasaan lama, ayam ingkung sudah jarang ditemui dalam
acara-acara hajatan. Dulu, tahun 70an dan 80an, setiap ada kenduri, potongan
atau suwiran ayam ingkung yang ditaruh di atas sego gurih (nasi yang dimasak
dengan santan, seperti nasi uduk) selalu jadi favorit dan rebutan jika dapat
besekan (seperti boks nasi dari anyaman bambu). Rasa nasi yang gurih semakin
gurih ketika dikunyah bersama suwiran ayam ingkung.
Memanfaatkan kerinduan masyarakat terhadap masakan ayam
dengan cita rasa gurih dan sedap ini, di Jogja banyak bermunculan rumah makan
yang menawarkan masakan ayam ingkung. Salah satunya adalah rumah makan “Kandang
Ingkung” yang berlokasi di Pereng Kembang, Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Walaupun ada dipinggiran Jogja dan agak tersembunyi, yaitu di
sekitaran jalan wates di daerah Gamping (lokasi tepatnya bisa dicari di Google
Map dan gampang ditemukan), nampaknya resto ini sudah digandrungi dan dicari masyarakat
pecinta kuliner Jogja dan sekitarnya. Ini terbukti ketika kami ke sana,
parkiran mobil yang sebenarnya cukup luas, sudah penuh dengan pengunjung.
Suasana alam desa ditengah hutan jati yang cukup luas
tersebut, terasa sejuk dan nyaman. Restonya di desain secara sederhana ala
desa, namun sangat menarik dan berkesan. Pengunjung bisa memilih di alam
terbuka, di mana kita duduk lesehan di atas panggung, atau lesehat dalam
rumah-rumah kecil semacam gasebo, atau mau duduk. Kami memilih duduk di alam
terbuka, karena memang cuacanya sedang cerah dan pengin merasakan benar-benar
kenangan masa kecil ... hehe.
Menu utamanya ayam ingkung, yang bisa dipilih mau nyoba yang
original atau yang digoreng. Dua-duanya sama-sama diungkep sekitar 3 jam, cuman
yang goreng memang kemudian digoreng lagi. Kalau boleh saran, kalau baru
pertama kali nyoba, cobalah yang original. Tapi kalau ada uang lebih dan yang
diajak makan cukup banyak, silahkan dicoba dua-duanya.. maknyus. Bisa dibeli porsi-an atau paket.
Paketannya murah, hanya sekitar 100an ribu Rupiah sudah lengkap ayam kampung
ingkung yang besar (bisa original atau goreng), sayur jantung pisang, keripik bayam,
sambal, dll. Kalau mau lihat menu lengkapnya nih videonya:
Menu yang lain yang jadi andalan dan tidak kalah sedapnya
adalah ayam garang asem masak bambu. Jadi potongan ayam kampung dan bumbu
garang asem dimasukkan dalam bambu dan bambunya dimasak diatas api dari arang.
Ini juga maknyus.. cuman sayang masakan ini stoknya terbatas sehingga kalau
agak siang sudah habis. Katanya sih kalau mau, sebelum datang telpon dulu, bisa
disiapkan.
Yang membuat lebih menarik adalah, di sini kita bisa ngopi
sesukanya dan bayarnya juga sesukanya.. kopinya mantap. Untuk lengkapnya .. cek
saja video di atas. Pokoke mantul (mantap betul) dan dijamin tidak menyesal. Slrupppp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar