Rabu, 13 Januari 2010

MLM Ibadah, Menuai Pahala Tanpa Batas

Jika kita mendengar istilah MLM atau Multi Level Marketing maka yang terbayang adalah sistem pemasaran produk secara langsung dimana distributor (downline) direkrut oleh distributor yang terdaftar sebelumnya (upline). Seorang upline selain mendapatkan profit dan komisi dari penjualannya juga dimungkinkan mendapat komisi dari dowlinenya, bahkan dari bisa dari beberapa level downline dibawah downline pertamanya tanpa mengurangi komisinya sendiri. Makin banyak downlinenya(pertama dan level-level berikutnya) tentunya semakin besarlah komisi sang upline. Jadi gampangnya, sang top uplinenya bisa duduk-duduk saja, akan menerima passive income yang terus menerus dari hasil kerja downline-downline.

Sekarang coba kita bayangkan kalau passive income yang terus menerus itu adalah pahala dari Alloh SWT. Jadi kita dapat pahala karena orang lain berbuat baik, bahkan terus menerus meskipun kita sudah meninggal. Lalu bagaimana caranya? Ustadz Haidar (ustadz yang juga seorang dokter bedah) dalam suatu pengajian menjelaskan hadist yang terkait dengan hal itu:
" Siapa yg berinisiatif untuk melakukan hal yang baik dalam islam, maka ia akan memperoleh pahalanya dan pahala dari orang-orang yang mengerjakannya setelah dia meninggal, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan siapa yang berinisiatif untuk melakukan hal yang tidak baik, maka ia akan menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengerjakannya setelah ia meninggal, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun (hadits shahih,Riwayat Muslim : 1691,al-Tirmizi: 2599,An Nasa'i : 2507,Ibnu Majah :199,Ahmad:18367)
Terkait dengan hadist di atas, yang terpikir adalah para sahabat Rosulullah SAW yang melakukan syiar di awal-awal penyebaran Islam. Kemudian setelah mereka, Islam terus diajarkan dan disyiarkan dari generasi ke generasi. Bisa kita bayangkan pahala yang mengalir kepada para sahabat secara terus-menerus walaupun mereka sudah wafat. Kalau boleh meminjam istilah MLM, mereka itulah para upline umat Islam sekarang ini. Saya beri contoh misalnya Amr bin Ash yang membawa Islam ke Mesir. Aliran pahala yang mengalir ke beliau dari pertama kali beliau mensyiarkan Islam di sana hingga sekarang. terus berlangsung Kalau menggunakan istilah ustadz Haidar maka setiap ibadah atau perbuatan baik orang Mesir menurut Islam, insya Alloh pahala juga untuk Amr bin Ash. Luar biasa bukan. Subhanalloh.
Terus bagaimana dengan kita? Apa harus berdakwah, menyeru orang dalam kebaikan? Kalau memang bisa begitu dan ilmunya sudah mumpuni, mengapa tidak? Tapi kalau belum bisa, ya bisa kita mulai dari yang kecil-kecil di lingkungan kita. Dari lingkungan keluarga saja misalnya kita mengajari anak membaca Qur’an, kemudian suatu saat nanti dia mengajarkan kepada anaknya,atau temannya, yang kemudian juga mengajarkan kepada anaknya dan seterusnya. Maka selama perbuatan baik itu berlanjut, insya Alloh pahala bagi kita akan berjalan terus, passive pahala. Itu hanya contoh kecil saja. Banyak contoh lain yang bisa kita lakukan, misalnya mengajak teman kita sholat berjamaah, yang kita ajak mengajak orang lain dan seterusnya sehingga pahala dari perbuatan baik kita, insya Allah akan terus mengalir kepada kita. Jadi yang perlu kita lakukan adalah melakukan hal yang baik dalam Islam, dan bisa kita mulai dari yang paling sederhana. Passive pahala… hem mau?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar